JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
(Lamprosema indicata)
OLEH
AHMAD FAQIH AZMI
NIM : 140900456
NPM:7114070118
MEJA : 6 (ENAM)
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
(Lamprosema indicata)
OLEH
AHMAD FAQIH AZMI
NIM : 140900456
NPM :7114070118
MEJA : 6 (ENAM)
PROGRAM STUDI : AGRIBISNIS
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
Asisten : Nilai
(1. Nanda Satria) ( )
(2. Adam Fiqih Fauzi)
(3. Dedi Muhammad Rifdi)
(4. Ilham Sakani)
(5. Arfah Dalimunthe)
(6. Bambang Ardiansyah)
(7. Dian Dhika)
(8. Rangga Tri Anggi Sinaga)
Koordinator
(HJ. SYAMSAFITRI, SP, M.P)
LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
AHMAD FAQIH AZMI (0456 – 140) FP.
UISU (2014-2015)
Abstrak
Lepidoptera berasal dari kata lepidos
(sisik) dan pteron (sayap). Jumlah sayapnya empat buah dan
tertutup sisik. Badan dan kakinya juga tertutup sisik. Antenanya ada yang
seperti sikat dan ada yang seperti benang. Tipe alat mulut dari ordo lepidoptera menggigit-mengunyah
tetapi pada imagonya bertipe menghisap. Serangga
dewasanya mempunyai sayap yang menutupi tubuhnya jika istirahat (Heterocera),
ada juga yang sayapnya tegak lurus diatas badannya (Rhopalocera). Perkembangbiakannya bertipe “holometabola”
(telur-larva pupa imago). Larva
sangat berpotensi sebagai hama tanaman, sedangkan imagonya (kupu-kupu dan
ngengat) hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang sayapnya mirip membran yang dipenuhi
sisik yang merupakan modifikasi dari rambut. Misalnya ngengat atau imago
(Plutella xylostella).
Kata kunci : Lepidoptera, holometabola, imago, Heterocera,
Rhopalocera.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kata Lepidoptera berasal dari bahasa
Yunani, yaitu lepidos (sisik) dan ptera (sayap). Jadi, artinya
sayap serangga yang bersisik. Ukuran serangga ini ada yang kecil dan ada yang
besar. Jumlah sayapnya ada empat buah dan tertutup dengan sisik. Antenanya ada
yang seperti sikat dan ada yang seperti benang. Bagian mulutnya saling
berhubungan membentuk tabung. Bagian mulutnya dilengkapi alat untuk mengigit.
Selain itu, serangga ini memiliki alat penghisap yang berbentuk spiral
(Pracaya, 2008).
Ordo Lepidoptera mencakup ngengat
(moth) dan kupu-kupu (butterfly). Perbedaan kupu-kupu dan ngengat yaitu
berdasarkan waktu aktifnya dan ciri morfologinya. Umumnya, kupu-kupu aktif di
siang hari (diurnal), sedangkan ngengat aktif di malam hari (nocturnal).
Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan cara menegakkan sayapnya, sehingga
tampak permukaan bawah dari sayapnya. Ngengat hinggap dengan sayap terlipat
horizontal diatas tubuh. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah dan cerah
sedangkan ngengat cenderung gelap (cokelat dan abu-abu). Antena kupu-kupu
berbentuk benang (filiform) dan membesar di ujungnya, sedangkan hampir semua
ngengat memiliki antena seperti bulu burung atau seperti sisir (Triplehorn dan
Johnson, 2005).
Ordo lepidoptera termasuk dalam kelompok Holometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Berawal dari telur puru buah berukuran 0,1-0,2 mm, warna
transparan, kuning diletakkan induknya malam hari pada kuncup bunga dan pada
kulit buah muda. Kemudian menetas menjadi larva/ulat yang berwarna hijau muda
dengan kepala coklat panjang 5 mm. Larva masuk ke dalam kulit buah dan tetap
tinggal sampai pupa stadium ulat berlangsung selama 3 minggu. Pupa berwarna
coklat berukuran 5-5,5 mm, berada dalam bunga, kulit bunga atau bagian-bagian
tanaman yang tersembunyi. Stadium dewasa berupa kupu, keluar dari pupa dengan
meninggalkan bekas lubang pada puru-puru di bagian tanaman tempat pupa tinggal.
Hama ini diketahui banyak menyerang di Sumatera dan Jawa. Kupu-kupu puru buah
berwarna abu-abu kemerahan, panjang 5 mm dan meletakkan telur secara berserakan
di bagian kulit buah muda pada malam hari. Telur menetas 4 hari kemudian dan
ulat yang terbentuk menggerek kulit buah jeruk serta hidup di dalamnya.
Kepompong berwarna merah abu-abu, panjang 4,5-5 mm. Siklus hidup dari telur
hingga menjadi kupu-kupu dewasa berlangsung selama 29 hari (Harianto, 2009).
Ciri-ciri ordo lepidoptera yaitu ketika fase larva memiliki tipe mulut
pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap, mempunyai 2
pasang sayap yang dilapisi sisik, adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan,
Beberapa jenisnya antara lain, Penggerek
batang padi kuning (Tryporiza
incertulas Wlk), Kupu gajah (Attacus atlas L), Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura) (Harianto, 2009).
Pembagian klasifikasi Lepidoptera di bagi menjadi lima subordo yaitu
Zeuloptera (Jugatae atau Homoneura, sebagian), Dacnonypha (Dacnonypha, Jugatae
atau Homoneura, sebagian), Exoparia (Jugatae atau Homoneura, sebagian),
Monotrysia (Frenatae atau Heteroneura, sebagian) dan Ditrysia (Frenatae atau
Heteroneura, sebagian) (Hodges dkk. 1983)
Tujuan
praktikum
1. Mengenal
serangga ordo Lepidoptera.
2. Mengenal bagian
tubuh serangga ordo Lepidoptera.
3.
Mengetahui gejala serangan dan pengendalian serangga ordo
Lepidoptera.
TINJAUAN
PUSTAKA
Klasifikasi ulat penggulung daun kedelai (Lamprosema
indicata) :
Kingdom : Animalia
Filum :
Arthropoda
Kelas :
Insecta
Ordo :
Lepidoptera
Famili :
Pyralidae
Genus :
Lamprosema
Spesies : Lamprosema
indicata
Ulat penggulung daun dikenal dengan
nama Lamprosema indicata. Serangga ini menyerang daun tanaman yang
berumur 3-4 minggu setelah tanam. Tanaman inang hama ini antara lain kacang
hijau,kacang tolo, kacang panjang, kacang tanah, dan tanaman penyubur tanah Calopogonium
sp (Setijo Pitojo, 2003).
Telur berbentuk hampir bulat dengan
bagian datar melekat pada daun (kadang tersusun 2 lapis), warna coklat
kekuning-kuningan, berkelompok (masing-masing berisi 25 – 500 butir) tertutup
bulu seperti beludru (Tenrirawe dan Talanca, 2008). Stadia telur berlangsung
selama 3 hari (Rahayu, dkk, 2009).
Larva yang keluar dari telur
berwarna hijau, licin, transparan dan agak mengkilap. Pada bagian punggung
(toraks) terdapat bintik hitam. Panjang tubuh ulat yang telah tumbuh penuh 20
mm(Balitbang, 2006). Stadia larva berlangsung selama 22-28 hari (Singh, 1990).
Masa pupa dihabiskan dengan melipat
daun dan kadang-kadang jatuh dibawah daun. Namun, instar dua dan instar tiga
juga ditemukan didalam gulungan daun. Masa pupa berlangsung selama 5-15 hari
(Singh, 1990). Ngengat berukuran kecil dan sayapnya berwarna kuning kecoklatan
dengan tiga garis coklat hitam. Panjang rentangan sayap 20 mm (Rahayu, dkk,
2009).
Ulat ini menyerang tanaman dengan
menggulung daun dengan merekatkan daun yang satu dengan yang lainnya dari sisi
dalam dengan zat perekat yang dihasilkannya. Didalam gulungan daun, ulat
tersebut memakan daun tanaman sehingga akhirnya tinggal tulang daunnya saja yang tersisa. Bila gulungan
dibuka, akan dijumpai ulat atau kotorannya yang berwarna coklat kehitaman.
Selain menyerang kedelai, ulat ini juga menyerang kacang hijau, kacang tunggak,
kacang panjang, Calopogonium sp. dan
kacang tanah (Balitbang, 2006).
Hama Lamprosema indicate menyerang
tanaman kedelai yang masih berumur dibawah 30 hari (satu bulan), dan biasanya
menyerang daun-daun yang masih muda. Hama tersebut menyerang dan sekaligus
membuat rumah pada tanaman kedelai dengan menggulung helaian-helaian daun menjadi satu, sehingga
terbentuk sebuah silinder. Tanaman kedelai yang terkena hama ini akan
menunjukkan tanda-tanda adanya bekas
gigitan pada daun (Hudy Matwany, 1989).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Gedung Johor
Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Eka Warni, Kecamatan
Medan Johor Kota Medan Ketinggian tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
jum’at tanggal 17 April pukul 08:00 Wib sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
a.
Bahan yang digunakan adalah : - Ulat penggulung daun kedelai (Lamprosema
indicata)
Alat
b.
Alat yang digunakan adalah : - Gunting penjepit
- Piring bedah
- Karet
- Karton
- Killing botol
- Alkohol
Metode Praktikum
1.
Asisten menjelaskan materi tentang ordo Lepidoptera
2.
Siapkan bahan-bahan di meja praktikum.
3.
Ambil killing botol untuk tempat mematikan serangga.
4.
Teteskan alkohol kedalam killing botol.
5.
Masukkan kedua serangga kedalam killing botol yang sudah diteteskan
alkohol.
6.
Tunggu beberapa menit sampai serangga pingsan/mati
7.
Ambillah serangga yang sudah pingsan/mati dengan menggunakan ginting penjepit.
8.
Letakkan ke piring bedah.
9. Amatilah bagian-bagian tubuh serangga tersebut, yaitu: bagian kepala, bagian dada, dan bagian perut.
10.
Catat dan gambar bagian-bagian serangga tersebut pada buku gambar
A4.
11.
Berilah nama-nama pada bagian-bagian tubuhnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Lamprosema indicata
Gambar Utuh
|
Bagian - Bagiannnya
| ||
Caput
|
Thorax
|
Abdomen
| |
Keterangan
|
Keterangan
|
Keterangan
|
Keterangan
|
1. Caput (kepala)
2. Thorax (dada)
3. Abdomen (perut)
|
1. Antenna
2. Mata
3. Mulut
|
1. Kaki
2. Mesothorax
3. Metathorax
4. Sayap depan dan belakang
|
1. Perut
2. Spiracle
3. Cetrus
4. Ovipositor
|
a. Pembahasan
Dari hasil yang didapat ada beberapa
serangga yang kami lakukan, serangga dari ordo Lepidoptera yang diantaranya :
Lepidoptera artinya adalah “scaled wings”
atau “bersayap sisik” (lepis, sisik dan pteron, sayap). Sisik-sisik ini yang
nantinya akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna yang cerah. Kupu-kupu
merupakan serangga yang masuk dalam ordo Lepidoptera. Kebanyakan kupu-kupu
mempunyai struktur tubuh atau anatomi yang sama. Tubuh kupu-kupu dewasa terdiri
dari 3 bagian , kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).
Lepidoptera memiliki
ciri-ciri umum seperti: hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai
hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya
sebagai pemakan/penghisap madu tau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, yaitu
membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala
dijumpai adanya alat kepala di jumpai adanya mulut yang bertipe
penghisap, sedang larvanya memiliki tipe pengigit. Pada serangga dewasa, mulutnya
berupa tabung yang disebut probocis, palpus maxillaris dan mandibula.
Metamorfosa bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui
stadia: telur->larva->kepompong->dewasa. Larva bertipe polipoda,
memiliki kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Ulat penggulung daun dikenal dengan nama Lamprosema indicata. Serangga ini menyerang daun tanaman yang
berumur 3-4 minggu setelah tanam. Tanaman yang diserang
serangga ini yaitu tanaman jenis kacang-kacangan seperti lain kacang
hijau,kacang tolo, kacang panjang, kacang tanah, dan tanaman penyubur tanah Calopogonium
sp.
Hama Lamprosema indicata menyerang tanaman kedelai yang masih berumur dibawah 30
hari (satu bulan), dan biasanya menyerang daun-daun yang masih muda. Ulat ini
menyerang tanaman dengan menggulung daun dengan merekatkan daun yang satu
dengan yang lainnya dari sisi dalam dengan zat perekat yang dihasilkannya.
Gejala serangan
hama ulat penggulung daun kedelai adalah adanya daun-daun yang tergulung
menjadi satu dan apabila gulungan dibuka, akan dijumpai ulat atau kotorannya
yang berwarna coklat hitam. Ulat ini membentuk gulungan daun dengan merekatkan
daun yang satu dengan yang lainnya dari sisi bagian dalam dengan zat perekat
yang dihasilkannya. Di dalam gulungan daun, ulat memakan daun hingga tinggal
tulang daunnya. Ngengat betina berukuran kecil, berwarna coklat kekuningan
dengan lebar rentangan sayap sekitar 20 mm. Ngengat betina meletakkan telur
secara berkelompok pada daun-daun muda yang setiap kelompoknya terdiri dari 2-5
butir. Ulat yang baru saja menetas berwarna hijau, licin, transparan dan agak
mengkilap serta pada bagian punggung (toraks) terdapat bintik hitam dan setelah
tumbuh penuh panjang tubuhnya sekitar 20 mm. Kepompong terbentuk di dalam
gulungan daun. Kadang-kadang ulat jenis Tortricidae dijumpai dalam gulungan
daun. Selain menyerang kedelai, ulat ini juga menyerang kacang hijau, kacang
tolo, kacang panjang, Calopogonium sp. dan kacang tanah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Lepidoptera berasal dari kata lepidos (sisik)
dan pteron (sayap). Jumlah sayapnya empat buah dan tertutup sisik.
2.
Ordo lepidoptera termasuk dalam kelompok Holometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
3.
Ciri-ciri ordo lepidoptera yaitu ketika fase larva
memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut
penghisap, mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
4.
Hama Lamprosema
indicata menyerang tanaman kedelai yang masih
berumur dibawah 30 hari (satu bulan), dan biasanya menyerang daun-daun yang
masih muda.
5.
Ulat Lamrosema indicata menyerang tanaman dengan menggulung
daun dengan merekatkan daun, di dalam gulungan daun, ulat tersebut
memakan daun tanaman sehingga akhirnya tinggal tulang daunnya saja yang tersisa.
6.
Selain
menyerang kedelai, ulat Lamprosema indicata ini juga menyerang kacang hijau,
kacang tunggak, kacang panjang, Calopogonium sp. dan kacang tanah.
Saran
1. Saya harap
agar alat praktikum lebih dilengkapi dan yang sudah rusak agar segera
diperbaiki.
2. Saya harap
ruangan lebih sejuk dengan dilengkapi penyejuk rungan.
3. Saya harap praktikan
mendapat bahan yang lebih mudah dan tidak terlalu banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang. 2006. Hama, Penyakit dan Masalah Hara pada Tanaman
Kedelai, Identifikasi dan Pengendaliannya. Bogor. Serial online (http://ditjenbun.deptan.go.id) Diakses pada 01 Mei 2015. Pukul 21:00 WIB.
Bulan D. 2011. Hama Penting Tanaman Kedelai. Serial
online (http://bleanz.blogspot.com.). Diakses pada 01-Mei-2015. Pukul 14:00 WIB.
Fadhila S. 2012. Laporan Praktikum: Hama
Lepidoptera. Serial online (http://ponyelha.bologspot.com). Pada 01-Mei-2015. Pukul 14:00 WIB.
Fadloli Ahmad. 2013. Pengenalan Ordo Serangga.
Serial online (http://bertani-bertani.blogspot.com). Pada tanggal 01-Mei-2015. Pukul 14:00 WIB.
Harianto. 2009. Pengenalan dan Pengendalian
Hama-Penyakit Tanaman Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Jember.
Hudy Matnawy. 1989. Perlindungan Tanaman.
Kanisuis: Yogyakarta.
M. Arifin. 2011. Bioekologi Dan Serangan Hama
Pemakan Daun Kedelai. Serial online (http://Muhammadarifindrprof.blogspot.com).
Pada 01-Mei-2015. Pukul 14:00 WIB.
Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Rahayu, Sudarto, Puspadi K., Mardian I. 2009. Paket Teknologi Produksi Benih Kedelai. NTB. BPPP Agro Inovasi
Setijo P. 2003. Benih Kedelai. Kanisius:
Jakarta.
Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Borror and
Delong’s Introduction To The Study of Insects 7th Edition. Graphic World. USA.
0 Response to "PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA"
Posting Komentar